
Kita semua sepakat bahwa sampah merupakan masalah bagi bersama. Tanpa kita sadari negeri ini ternyata menjadi rangking 2 penghasil sampah di Dunia setelah Tiongkok. Pada tahun 2019 saja, produksi sampah plastik mencapai 175.000 ton setiap harinya. Dengan jumlah tersebut, sampah plastik di Indonesia diperkirakan mencapai 64 juta ton, bahkan lebih.
Dalam menanggulangi sampah plastik, Madrasah Al-Hikam yang beralamat di Jl. Masjid, Jatirejo, Kec. Diwek, Kab. Jombang, Jawa Timur menggelar “Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional” dengan aksi kreatif dan inovatif bertajuk “Mengubah Polusi Menjadi Solusi”.
Peringatan yang diikuti oleh 250 civitas akademik siswa/siswi Madrasah Al-Hikam Jombang, didukung penuh dengan kehadiran Kasi Pendma Kemenag Jombang, Bapak M. Arif Hidayatullah, M. Pd., Ketua Pokjawas Kemenag, Bapak Drs. H. Ubaidillah, dan Ketua BMKS Jombang, Bapak H. A. Choiri.
Dengan dipimpin oleh Ketua Yayasan Mambaul Hikam, Bapak H. M. Irfan, M. HI., serta Pengawas Madrasah Al-Hikam, Bapak Asy’ari, M. Pd., dan Bapak H, Sunoto, M. Pd. Melakukan aksi bersih-bersih sepanjang Jl. Masjid, Jatirejo, Diwek, Jombang hingga Kawasan Makam Gus Dur (KMGD) dengan membawa 40 kantong sampah pada Jum’at (21 Februari 2020).
Kemudian pada hari berikutnya Sabtu (22 Februari 2020), Madrasah Al-Hikam mengadakan “WorkShop EcoBrick” bersama 29 Lembaga Pendidikan jenjang SD/MI dan SMP/MTs se-Kab. Jombang, sebagai upaya daur ulang sampah plastik yang menjadi momok mematikan bagi alam dan segala yang hidup di dalamnya.
Di zaman yang sudah modern dan seba praktis tentu sulit terhindar dari pengunaan plastik. Pengunaan yang tidak bijak telah menghantarkan negeri ini menjadi peringkat kedua penghasil sampah, plastik khususnya.
Ecobrick merupakan langkah minimum dalam menanggulangi hal tersebut, mengingat plastik jika dibakar akan mengotori udara, jika dibuang akan menghasilkan masalah baru di Tempat Pembungan Akhir (TPA) yang bahkan tercecer hingga ke sungai dan laut, serta menyebabkan ikan-ikan tercemar microplastic penyebab ‘kangker’ serta membunuh banyak biota laut lainnya.
Kepala Madrasah Al-Hikam, Ibu Hj. Maftuhah Mustiqowati, M. Pd., selaku tutor dalam kegiatan EcoBrick menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk merawat dan menjaga bumi dari sampah plastik. Beliau juga mengutarakan bahwa peran manusia sebagai Kholifah fi al-Ard (Pemimpin di Bumi) wajib menjaga segala yang diciptakan oleh Allah. Sebagaimana dalam QS Al-A’raf : 56;
وَلَا تُفْسِدُوا فِي الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا
“dan Jangan kalian membuat kerusakan di Bumi setelah (Allah) memperbaikinya…” (QS. Al-A’raf : 56).
Disamping bersih-bersih sampah lalu dilanjut Ecobrick, Madrasah Al-Hikam juga telah melakukan aksi pembuatan lubang Biopori di Kantor Kemenag Jombang pada Jum’at (14 Februari 2020), serta pada saat aksi bersih-bersih di sekitar KMGD. Tidak berhenti disitu, bulan mendatang Madrasah Al-Hikam juga akan membuatkan Lubang Biopori kepada lembaga yang ikut serta meriahkan Hari Peduli Sampah Nasional.
Langkah kongkret ini tidak lain merupakan aplikasi dari dakwah bi al-Hal (dengan tindakan). Bukan melulu berbicara ‘Air Suci mensucikan atau Kebersihan sebagian dari Iman’, namun bagaimana cara kita menjaga kesucian tersebut yang merupakan sarana vital menunjang Ibadah kita, dan kehidupan seluruh umat manusia.(Admin/RPDH)





